Wali Kota Cirebon Minta Santri Kuasai Teknologi dan Jadi Agen Perubahan

banner 120x600

KOTA CIREBON, (CN).-
Eksistensi dan peran santri dalam pembangunan bangsa, sangat besar. Santri tidak hanya menjadi penjaga nilai-nilai keagamaan, tetapi juga motor penggerak kemajuan dalam berbagai sektor kehidupan.

“Santri di Kota Cirebon adalah garda terdepan dalam pembangunan, hasilnya telah kita rasakan bersama. Selamat Hari Santri, terus berkarya untuk Indonesia tercinta,” tandas Effendi Edo, Wali Kota Cirebon.

banner 325x300

Hal itu dikatakan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo saat bertindak sebagai pembina apel sekaligus membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia pada peringatan Hari Santri yang berlangsung di MAN 1 Kota Cirebon, pada Rabu (22/10/2025).

Peringatan Hari Santri kali ini terasa istimewa karena menjadi momentum satu dekade sejak pertama kali ditetapkan pada tahun 2015.

Dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, para santri diharapkan terus memperkuat peran dan kontribusi dalam membangun bangsa. Santri selama ini tidak hanya berkonsentrasi dibidang keagamaan, tetapi juga ilmu pengetahuan, sosial hingga teknologi.

Menurut wali kota, santri masa kini dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi, tanpa menghilangkan akar tradisi dan moral pesantren.

“Santri hari ini harus mampu menjadi pelaku sejarah baru. Tidak cukup hanya memahami kitab kuning, tetapi juga menguasai teknologi, bahasa dunia dan sains. Santri adalah agen perubahan yang membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin ke tengah masyarakat global,” ucapnya.

Wali kota juga menyampaikan pesan penting dari Menteri Agama tentang peran pesantren dalam menjaga kemandirian bangsa, termasuk keterlibatan dalam program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Kedua program tersebut menjadi bentuk nyata perhatian negara terhadap kesejahteraan santri. Peringatan Hari Santri tahun ini juga menjadi refleksi atas kiprah panjang dunia pesantren di Indonesia.

Jauh sebelum kemerdekaan, pesantren sudah menjadi pusat pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. Dari lembaga inilah lahir ulama, pemikir dan pejuang yang mewarnai perjalanan bangsa.

Di akhir kegiatan, wali kota mengajak seluruh santri untuk terus menjaga semangat belajar dan mengabdi kepada bangsa.

Ia berharap santri dapat menjadi generasi penerus yang membawa Kota Cirebon dan Indonesia menuju kemajuan yang berperadaban.

“Mari kita rawat semangat santri sebagai penjaga moral dan pelaku kemajuan. Dari tangan para santri, masa depan bangsa ini ditulis,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Riana Anom Sari menandaskan, keberadaan pesantren memiliki peran strategis di bawah binaan Kementerian Agama.

Ia mengungkapkan, hingga kini terdapat 54 pesantren yang telah memiliki izin operasional di Kota Cirebon.

“Pesantren itu berada di bawah naungan Kementerian Agama. Di Kota Cirebon, alhamdulillah sudah ada 54 pesantren berizin resmi dengan jumlah santri sekitar 5.000 orang dan ustaz sekitar 2.000 orang. Kami juga rutin melakukan monitoring dan pembinaan ke pesantren-pesantren sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” jelas Riana.(Andi/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *