Bicara Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Ini yang Disampaikan Prof. Rokhmin

Anggota DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri tampil sebagai pembicara dalam diskusi yang digagas DPP CSA di Universitas Paramadina.* (Foto : Ist/CN).

NUSANTARA, (CN).-
Sekitar 72 persen permukaan bumi berupa laut maupun lautan. Dan, dari 77 persen total wilayah NKRI merupakan perairan laut.

Meski wilayah pesisir seluas 8 persen dari permukaan bumi, tetapi merupakan tempat sekitar 45 persen dari total SDA
dan JASLING (environmental services). Karena wilayah pesisir pada umumnya terbentuk oleh tanah alluvial
(erosi dan sedimentasi top soil dari daratan dan lahan atas), maka sebagian besar
tanahnya subur (fertile soil). Kebanyakan
lumbung pangan di semua negara, termasuk Indonesia, terdapat di wilayah
pesisir.

Demikian disampaikan Prof. DR. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., dalam diskusi “Membedah format pemberdayaan bagi masyarakat pesisir demi peningkatan taraf hidup di wilayah pesisir” yang digagas Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis (DPP CSA) di Universitas Paramadina pada Jumat (28/2/2025).

Prof. Rokhmin yang merupakan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB University, mengungkapkan, Sebanyak 90 persen dari total komoditas dan produk yang diperdagangkan
secara global diangkut melalui laut maupun samudra. Dan, 40 persen di antaranya
melewati alur laut kepulauan Indonesia.

“Sekitar 65 persen kota besar di Indonesia terletak di wilayah pesisir, seperti Medan, Padang, Batam, Lampung, Jakarta, Tangerang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Kupang, Balikpapan, Tarakan, Makassar,
Palu, Kendari, Manado, Ambon, Ternate, Sorong dan Manokwari,” jelas anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Ditambahkan Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2001-2004, pesisir dan samudra memainkan peran penting dalam sistem penunjang
kehidupan di Planet Bumi, termasuk l siklus hidrologi, siklus nutrien, penyerap karbon, serta asimilasi (netralisasi) berbagai limbah.

Dalam paparannya, Prof. Rokhmin menyebut potensi ekonomi sebelas sektor kelautan Indonesia. Potensi itu di perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, ESDM, pariwisata bahari, perhubungan laut, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, garam, industri jasa maritim serta sumber daya non-konvensional.

Untuk nilai ekonomi pada sektor-sektor ekonomi kelautan ada pada perikanan budidaya, Industri dan jasa maritim, ESDM (garam), industri bioteknologi kelautan dan industri pengolahan hasil perikanan.

Potensi produksi lestari dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan Indonesia, yakni perikanan tangkap meliputi laut dan perairan laut serta perikanan budidaya di laut, tambak, perairan umum serta tawar.

Dirinya mengemukakan kebijakan strategis pemberdayaan masyarakat pesisir yakni penguatan dan pengembangan usaha investasi serta bisnis di 11 sektor kelautan secara profesional dan modern supaya lebih produktif, efisien, berdaya saing, ramah lingkungan dan berkelanjutan

Selain itu, iklim investasi dan kemudahan berbisnis kondusif serta Kebijakan politik ekonomi kondusif.(Noli/CN)

Exit mobile version