CIREBON, (CN),–
Peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kota Cirebon berlangsung di Gedung Islamic Center, Rabu (4/12/2024), sebagai momen penting untuk memperkuat komitmen bersama melawan HIV/AIDS. Acara ini dihadiri Pj Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., bersama Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Dr. H. Iing Daiman, S.IP., M.Si., Sekretaris KPA Kota Cirebon, Dr. Sri Maryati, M.A., Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, M.M., serta berbagai tokoh dan instansi terkait.
Melawan Ketidaksetaraan dan Stigma
Pj Wali Kota Agus Mulyadi menegaskan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga hak asasi manusia.
“Hari AIDS Sedunia adalah pengingat bahwa kita harus mengatasi ketidaksetaraan dalam akses layanan kesehatan dan menghapus stigma serta diskriminasi terhadap ODHA,” katanya.
Ia menyoroti prevalensi HIV/AIDS yang terus meningkat, dengan 2.425 kasus HIV dan 932 kasus AIDS tercatat di Kota Cirebon sejak 2006 hingga Oktober 2024.
Solidaritas Melalui Kampanye Anti-Stigma
Untuk mengakhiri stigma, Pemerintah Kota Cirebon meluncurkan program advokasi melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan media lokal.
“HIV/AIDS adalah masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan solidaritas dan empati, bukan diskriminasi,” tegas Agus.
Ia juga menekankan pentingnya akses yang setara terhadap terapi antiretroviral (ARV) agar ODHA dapat hidup sehat dan produktif.
Dukung Target Three Zeros
Dalam pidatonya, Agus mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung target Three Zeros Elimination: tidak ada lagi infeksi baru HIV, kematian akibat AIDS, serta stigma dan diskriminasi.
“Mari bersama-sama kita bangun Kota Cirebon yang bebas HIV/AIDS, menuju Ending AIDS 2030,” ujarnya.
Pesan Penting Hari AIDS Sedunia
Sekretaris KPA, Dr. Sri Maryati, menyampaikan bahwa tema nasional Hari AIDS Sedunia 2024, “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”, menyoroti pentingnya akses kesehatan yang setara.
“Melindungi hak kesehatan, termasuk untuk ODHA, adalah kunci mengakhiri wabah AIDS dan menurunkan infeksi baru di masa depan,” pungkasnya.
(Andie/CN)
