KABUPATEN CIREBON, (CN).-
Bupati Cirebon, H. Imron M.Ag., mendukung keputusan Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Cirebon, Jois Putra, S.E., Kp.,MAP., menahan anggaran termin ketiga sebesar Rp 4 miliar untuk KONI.
“Saya setuju ditahan dulu, karena uang itu kan harus dipertanggungjawabkan jika sudah dicairkan. Kalau KONI masih kemelut begini, tentu khawatir dalam penggunaannya nanti,” lanjutnya kepada wartawan Caruban Nusantara pada Rabu (30/7/2025).
Menurut bupati, mundurnya para pengurus KONI tidak mungkin jika tidak ada persoalan. Masalah yang ada di KONI bukan sekadar pribadi atau personal.
Ia menilai kemelut di KONI tentu ada persoalan dalam pengelolaan manajemen organisasi dan tidak menutup kemungkinan menyangkut keuangan.
“Kalau yang mundur 1-2 orang bisa jadi alasan pribadi. Tapi, yang mundur banyak tentu jadi pertanyaan. Apalagi, pengurus cabang olahraga juga saya dengar ada mosi tidak percaya. Ini bukan persoalan kecil,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Plt. Kepala Dispora, Jois menahan pencairan dana termin ketiga untuk KONI.
“Dana sudah siap yang Rp 4 miliar, tapi kondisi di KONI tidak kondusif. Sejumlah pengurus inti mengajukan pengunduran diri,” terangnya.
Ia mengungkapkan, KONI mendapat hibah sebesar Rp 8 miliar. Termin pertama dan kedua sudah dialokasikan ke KONI. Termin ketiga Rp 4 miliar, belum bisa dicairkan.
Kemelut di KONI berawal dari mundurnya sejumlah pengurus. Para pengurus yang mundur termasuk jajaran inti di tubuh KONI.
Mereka antara lain Dudi Suryadarma (sekretaris I), Denny Supdiana (wakil ketua II), Sugeng Darsono (wakil ketua I), Yayat Ruhiyat (dewan pembina), Fajar Sutrisno (bidang perencanaan, program dan anggaran), Galih Yuana Darmanto Utomo (bidang hukum) dan Asep Kurnia (bidang perencana, program dan anggaran).
Para pengurus cabang olahraga (cabor) juga menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Sutardi. Dorongan agar Sutardi mengundurkan diri makin menguat.(Noli/CN)
