KOTA CIREBON, (CN).-
Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon, Prabu Diaz menegaskan, Cirebon didirikan oleh para leluhur dengan tujuan memakmurkan rakyat dan menciptakan daerah yang nyaman.
“Siapapun pemimpinnya, dalam hal ini Wali Kota Cirebon dan Wakil Wali Kota Cirebon, harus bisa membuat rakyat Cirebon jadi makmur. Ini amanat dari para pendiri dan leluhur Cirebon,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).
Pemimpin Cirebon juga mempunyai kewajiban membuat rakyatnya aman dan nyaman dengan menjunjung tinggi toleransi.
Hal tersebut disampaikan Prabu Diaz saat dimintai komentarnya terkait Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara mengingatkan betapa besar dan beratnya menjadi pemimpin di Cirebon.
Prabu Diaz menginginkan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo bersama Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida serta Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersatu padu mewujudkan masyarakat Cirebon yang makmur dan nyaman.
“Ketiga pemimpin ini harus bersatu, solid dan merangkul semua komponen untuk membawa Kota Cirebon lebih maju. Para pemimpin hendaknya ingat dengan wasiat ‘Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin’. Tajug di sini tidak semata untuk umat Islam, tapi juga tempat ibadah agama lain ikut dijaga. Para leluhur kita berpesan untuk menjaga toleransi. Fakir miskin juga bukan bicara orang tidak mampu saja, tetapi lebih luas. Perhatikan mereka yang miskin akhlaknya, mentalnya, budi pekertinya dan sebagainya,” lanjut tokoh Cirebon yang dikenal sampai internasional lewat kiprahnya sebagai Panglima Laskar Macan Ali.
Bicara soal kenyamanan, Prabu Diaz memberi contoh tentang perlunya kondisi jalan-jalan yang mulus serta hidup tanpa ada gangguan.
“Kami menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. Di Cirebon pun kami menjaga adat istiadat, budaya dan warisan para leluhur,” tandas dia.
Menurutnya, para pemimpin Cirebon dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam program pembangunan. Ada tugas besar yang dipikul, bagaimana meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
“Kalau bidang pendidikan dan kesehatan itu sudah pokok sejak lama. Sekarang, dibutuhkan terobosan bagaimana PAD meningkat. Saya menyarankan agar Pelabuhan Cirebon dioptimalkan lagi, yang bisa menghasilkan PAD. Dulu, Pelabuhan Cirebon itu sangat hidup dan besar. Namanya sampai dikenal hingga mancanegara. Artinya, ada bukti Pelabuhan Cirebon pernah hebat,” pungkas Prabu Diaz.
Tak lupa, Panglima Tinggi Laskar Macan Ali mengajak semua elemen masyarakat untuk hidup rukun. Jaga terus Bhineka Tunggal Ika di Kota Cirebon, saling menghormati dan menghargai antara suku agama maupun golongan.(Noli/CN)