Kota Cirebon, (CN), –
Ada yang beda dari perayaan Hari Jadi Kota Cirebon ke-598 tahun ini. Di tengah acara dan semarak budaya, sebuah pameran tanaman bonsai mencuri perhatian. Deretan tanaman mungil dengan bentuk artistik ini seolah jadi bintang baru yang memikat hati dari berbagai kalangan baik kolektor, pehobi, sampai pengunjung yang sekadar penasaran.
Rencananya pameran ini digelar di salah satu area Balai Kota Cirebon, pameran bonsai ini memamerkan puluhan jenis tanaman dengan harga yang sangat bervariasi mulai dari ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta.
“Bonsai itu bukan cuma tanaman, tapi karya seni hidup. Di Hari Jadi Cirebon ini, kami ingin menghadirkan sisi lain dari keindahan yang bisa dinikmati semua usia,” ujar Ketua Panitia Hari Jadi Cirebon, Dr. H. Iing Daiman yang juga merupakan salah satu pecinta bonsai saat ditemui di Balaikota Cirebon.
Tak hanya soal bentuk dan usia pohon, para pengunjung juga diajak memahami filosofi di balik setiap lengkungan ranting dan pot yang dipakai. Mulai dari gaya formal upright ala Jepang, hingga gaya ‘nyeleneh’ yang menyerupai naga, bonsai-bonsai ini seolah hidup dan punya karakter sendiri.
Yang menarik, pameran ini tidak hanya diperuntukkan bagi kolektor serius. Ada juga bonsai berukuran mini dan harga terjangkau yang cocok untuk pemula atau sekadar pemanis meja kerja di rumah.
“Awalnya cuma lihat-lihat, makin lama dilihat semakin menarik,” ungkap Doddy Solihuddin.
Pameran bonsai ini menjadi bukti bahwa Hari Jadi Kota Cirebon tak hanya tentang sejarah dan budaya, tapi juga tentang bagaimana kota ini terus tumbuh dengan semangat kreatif, hijau, dan penuh inspirasi. (Andi/CN)