KOTA CIREBON, (CN),–
Duka mendalam menyelimuti kawasan Argasunya. Longsor akibat tambang ilegal bukan hanya meninggalkan luka fisik di tanah, tapi juga luka batin bagi keluarga yang ditinggalkan. Di tengah suasana haru itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, hadir langsung ke rumah duka, Kamis (19/6/2025).
Tak hanya datang membawa ucapan belasungkawa, beliau juga membawa pelukan hangat dan perhatian tulus dari Pemerintah Kota. “Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Pemerintah Kota sangat prihatin dan kami akan mengusut tuntas kejadian ini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca di hadapan keluarga korban.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Pemkot juga memberikan bantuan langsung berupa kebutuhan dasar dan pendampingan psikologis bagi keluarga yang terdampak. Sebuah langkah nyata yang menunjukkan: pemerintah tak hanya hadir saat seremoni, tapi juga saat air mata tumpah.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendiri. Dalam duka, pemerintah ada di samping mereka,” tegas Siti Farida.
Tapi kunjungan ini juga jadi momen wake-up call. Wakil Wali Kota dengan tegas menyoroti praktik tambang ilegal yang masih marak di kawasan Argasunya. “Sudah cukup, Tambang ilegal ini bukan cuma merusak lingkungan, tapi juga mengancam nyawa. Dan sekarang, korban sudah berjatuhan,” katanya dengan nada serius.
Ia pun berjanji akan memperkuat koordinasi dengan semua pihak—mulai dari aparat penegak hukum hingga lembaga lingkungan untuk menutup semua akses tambang ilegal di Cirebon. “Ini bukan sekadar melanggar aturan. Ini menyangkut hidup dan mati warga,” tambahnya.
Mengakhiri kunjungannya, Siti Farida menyuarakan ajakan penuh semangat kepada seluruh masyarakat Cirebon: “Mari hentikan tambang ilegal. Jaga lingkungan, selamatkan nyawa. (Andi/CN)