Kabupaten Cirebon, (CN),–
Ada pemandangan berbeda di Desa Trusmi Kulon, Megu Gede, dan Tersana pada Rabu (11/6/2025). Kapolresta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H. blusukan langsung menyapa warga dalam kegiatan bertajuk “Silaturahmi Kamtibmas Kapolresta Cirebon dengan Warga.”
Tak hanya sekadar kunjungan formal, Kapolresta benar-benar turun ke lapangan, menyerap aspirasi masyarakat dari dekat. Warga pun tampak antusias menyambut kehadiran orang nomor satu di Polresta Cirebon ini.
“Kami ingin dengar langsung suara warga, bukan hanya lewat laporan. Dengan begitu, kita bisa cari solusi bersama, lebih cepat dan tepat,” kata Kapolresta di hadapan warga yang hadir.
Turut mendampingi Kapolresta, jajaran pejabat utama Polresta seperti Kompol Acep Anda, Akbp Edi Baryana, Kompol Joni Surya, dan lainnya. Hadir pula camat, para kuwu desa, tokoh agama, tokoh pemuda, hingga elemen masyarakat dari berbagai kalangan.
Dekat dengan Warga
Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Kapolresta mengingatkan pentingnya kehadiran polisi tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat dan penggerak pembangunan sosial.
Ia mengajak para kuwu dan perangkat desa untuk mengaktifkan kembali tiga pilar desa: Kuwu, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. “Tiga pilar ini harus solid dan aktif menyapa warganya. Kepercayaan harus dibangun dari RT dan RW,” tegasnya.
Tak ketinggalan, Kapolresta juga mendorong pengaktifan Satkamling dan patroli malam sebagai bentuk kepedulian warga terhadap keamanan lingkungan. “Satkamling bukan sekadar ronda malam, ini soal rasa memiliki dan tanggung jawab bersama,” ucapnya.
Waspadai Narkoba & Tertib Lalu Lintas
Kapolresta menaruh perhatian besar pada ancaman narkoba, terutama di kalangan remaja dan pelajar. Ia menegaskan perang terhadap narkotika harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak, termasuk tokoh agama, guru, dan orang tua.
“Polisi tidak bisa sendiri. Ini tugas kita semua menjaga anak-anak kita dari bahaya narkoba,” serunya.
Selain itu, ia menyoroti masih rendahnya kesadaran tertib lalu lintas di desa-desa, termasuk penggunaan knalpot brong dan abaikan helm saat berkendara. Edukasi dan pendekatan humanis terus dilakukan agar keselamatan menjadi budaya, bukan karena takut ditilang
Tak hanya soal keamanan, Kapolresta juga bicara soal ketahanan pangan dan ekonomi desa. Ia mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif, serta mengembangkan UMKM dan potensi wisata lokal.
“Jangan biarkan potensi desa tertidur. Ayo hidupkan budaya tani, olah produk lokal, dan dorong kemandirian lewat ekonomi desa,” ajaknya penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan langsung dan dialog dua arah antara polisi dan warga bisa memperkuat rasa aman, kepercayaan, dan kebersamaan dalam membangun desa.
“Mari kita bangun desa bersama, jaga persatuan, dan rawat keamanan lingkungan. Tetap semangat! Ayo Cirebon, kita pasti bisa!” tutup Kapolresta penuh semangat. (Andi/CN)