KOTA CIREBON, (CN),–
Perjalanan dengan kereta api di jalur Daerah Operasi 3 (Daop 3) Cirebon bukan sekadar soal kecepatan dan kenyamanan. Di balik deru roda dan denting rel, jalur ini menyuguhkan pengalaman visual dan budaya yang memikat membawa penumpang menelusuri pesona alam dan kekayaan tradisi khas pesisir utara Jawa Barat.
Sebagai salah satu jalur strategis yang menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, hingga Banyuwangi—jalur ini dilintasi lebih dari 140 perjalanan kereta api setiap harinya. Total ada 30 stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon yang turut menghidupkan denyut transportasi nasional.
Namun di balik kepadatannya, jalur ini memanjakan mata penumpang dengan lanskap alam yang beragam. Perbukitan hijau membentang indah antara Stasiun Pabuaran hingga Pegaden Baru. Sementara hamparan sawah luas yang menjadi bagian dari lumbung padi nasional, bisa dinikmati dari Stasiun Haurgeulis hingga Terisi di Kabupaten Indramayu.
Saat kereta melaju ke arah Purwokerto, keindahan pegunungan turut menambah pesona, terutama di sekitar jalur Stasiun Songgom. Pemandangan demi pemandangan ini melintasi lima wilayah: Kabupaten Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Kota Cirebon.
Tak hanya alam, sentuhan budaya juga terasa kental. Bangunan khas Candi Bentar berwarna bata merah menyambut penumpang di Stasiun Cirebon Kejaksan dan Cirebon Prujakan. Di pusat kota, warisan sejarah masih terjaga dengan baik: mulai dari Keraton Kasepuhan dan Kanoman, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, hingga Taman Air Goa Sunyaragi dan kawasan Kota Lama.
Bagi wisatawan yang berkunjung pada pertengahan tahun 2025, Kota Cirebon juga menghadirkan beragam event menarik dalam rangka Hari Jadi Cirebon yang diperingati setiap 1 Muharram. Di antaranya, pemecahan rekor MURI lukis kaca, Cirebon Great Sale, Festival Layang dan Balon Udara, hingga Festival Pesisiran Nadran Sedekah Laut. Jangan lewatkan juga Cirebon Night Market Toha yang menyuguhkan ragam kuliner halal dekat Stasiun Cirebon.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyebut jalur ini bukan sekadar urat nadi transportasi, melainkan juga jendela pariwisata Jawa Barat.
“Penumpang tidak hanya sampai tujuan dengan selamat dan nyaman, tetapi juga diajak menikmati pemandangan alam yang luar biasa. Daop 3 Cirebon memiliki posisi strategis dalam mendukung konektivitas sekaligus mengangkat potensi pariwisata dan ekonomi lokal,” ujar Muhibbuddin.
Ia menambahkan, meskipun jalur ini sangat padat, KAI tetap menjamin ketepatan waktu perjalanan dengan mengandalkan perawatan infrastruktur, sistem persinyalan, serta sarana dan prasarana yang dilakukan secara berkala.
“KAI Daop 3 Cirebon terus berkomitmen menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan tepat waktu, serta menyuguhkan pengalaman perjalanan yang berkesan dan menyenangkan,” tutupnya. (Andi/CN)
