KABUPATEN CIREBON, (CN).-
Driver ojek online (ojol) memberi apresiasi terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon yang terus membantu dan mengawal perjuangan ojol.
Mediasi antara driver ojol dengan aplikator yang difasilitasi Dishub Kabupaten Cirebon pada Kamis (24/4/2025), menjadi bukti.
Sayangnya, pihak aplikator yang datang hanya dari perwakilan Maxim. Grab, Gojek dan InDriver, tidak ada yang datang dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Dishub Kabupaten Cirebon.
“Aplikator yang hadir hanya Maxim, kita mau mediasi apa? Aspirasi para driver ojol tidak akan maksimal tersampaikan ke pihak aplikator. Pertemuan ini bisa disebut sia-sia,” tandas Tryas MP, salah seorang driver ojol yang mengikuti acara mediasi.
Driver ojol lainnya, Budi menyampaikan, usaha yang digagas dishub sudah sangat baik. Namun, pihak aplikator mengabaikan undangan dari pihak pemerintah.
“Dishub itu pemerintah, atas nama negara. Kok bisa pihak aplikator mengabaikan undangan resmi dari pemerintah,” ujarnya.
Pertemuan tersebut dipimpin Sekretaris Dishub Kabupaten Cirebon, Yayan Sunarya didampingi Kabid Lalu Lintas, Mida Aftianti. Hadir perwakilan dari Satuan Lalu Lintas dan Intel dari kepolisian. Ada juga dari Dishub Provinsi Jawa Barat dan Kabid Angkutan dan Multi Moda Dishub Kota Cirebon, Catur Wulan.
Sekretaris Dishub Kabupaten Cirebon, Yayan Sunarya mengatakan, pihaknya terus mengawal perjuangan dan aspirasi para driver online.
“Apa yang diinginkan dan diperjuangkan para driver ojol, kita bantu sesuai kewenangan dishub. Mediasi hari ini menjadi bukti Dishub Kabupaten Cirebon peduli terhadap perjuangan ojol. Kami sudah mengundang semua aplikator yang ada, sayangnya hanya Maxim yang hadir,” tambahnya.
Sementara, Kabid Angkutan dan Multi Moda Dishub Kota Cirebon, Catur Wulan mengemukakan, pihaknya juga terus mengawal setiap kegiatan driver ojol dalam memperjuangkan aspirasinya.
“Kawan-kawan ojol mau menyampaikan aspirasi atau tuntutan, sangat boleh karena menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi undang-undang. Kami hanya minta tetap jaga kebersamaan, santun dan kondusif,” tegasnya.
Adapun tuntutan yang selama ini diperjuangkan driver ojol yakni hapus potongan 20 persen menjadi 10 persen, hapus layanan hemat dan sebagainya.(Noli/CN)