Program Pesantren Kilat Cirebon Berhasil Ubah Perilaku Anak-anak, Dari Tawuran ke Keterampilan Ekonomi Kreatif

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni saat memandu program pesantren kilat bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum dalam program pentren kilat dan ekonomi kreatif di Masjid Syari Hidayatullah Asrama Polri Kabupaten Cirebon, Rabu (22/1/2025).* (Foto : Andi/CN)
banner 120x600

Kabupaten Cirebon, (CN),–
Di bawah naungan Masjid Syarif Hidayatullah yang kokoh, 60 anak muda berkumpul, memadati ruang yang penuh ketenangan, meski ada perasaan cemas yang tersisa di hati mereka. Mereka bukanlah anak-anak biasa. Mereka adalah bagian dari kelompok yang selama ini telah berhadapan dengan hukum, terjerumus dalam perilaku tawuran, penyalahgunaan senjata tajam, dan tindakan kriminal yang menghantarkan mereka ke jalan yang gelap. Namun, di sinilah mereka diberi kesempatan untuk meraih sinar baru, sebuah kesempatan untuk bertransformasi, meninggalkan segala kebiasaan buruk yang selama ini mereka pelihara.

Dengan tema “Hijrah Menuju Perubahan Positif”, kegiatan pesantren kilat yang digagas oleh Polres Cirebon ini bukanlah sekadar acara agama semata. Ini adalah sebuah misi luhur, di mana banyak pihak bergabung untuk memberikan pencerahan kepada generasi muda yang tersesat. Pemerintah Kabupaten Cirebon, Dinas Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Cirebon, serta Kejaksaan Negeri Cirebon, semua bergandengan tangan untuk membentuk masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak ini. Selama tujuh hari penuh, mereka tidak hanya diajarkan tentang hukum, namun lebih jauh lagi, mereka diajarkan tentang karakter, budi pekerti, dan etika yang akan membimbing mereka keluar dari lingkaran kesalahan.

banner 325x300

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, membuka kegiatan ini dengan penuh harapan, menyampaikan pesan yang dalam kepada para peserta.

“Kesuksesan tidak terletak pada kecerdasan semata, tetapi pada perilaku yang baik, penuh tata krama, dan sopan santun. Orang yang sukses adalah mereka yang tahu bagaimana menjaga diri dan berbakti pada orang tua,” ujarnya dengan tegas, seakan menancapkan pesan itu di dalam sanubari mereka, Rabu (22/1/2025).

Pesan yang disampaikannya bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk perjalanan hidup mereka yang lebih panjang. Dalam kegiatan ini, ia menekankan bahwa perubahan dimulai dengan niat baik, dan niat itu harus tercermin dalam setiap tindakan mereka.

Metode yang digunakan dalam pesantren kilat ini tak hanya berupa ceramah dan pembelajaran agama. Para peserta juga diberikan terapi psikologis dan hipnoterapi, yang dirancang untuk menyentuh alam bawah sadar mereka, menghapuskan kebiasaan buruk, dan menggantinya dengan kebiasaan positif.

Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon, Arif Nurudin, mengungkapkan, “Kami berusaha menggali lebih dalam, menyentuh aspek psikologis mereka agar mereka mampu melihat hidup dari sudut pandang yang lebih baik, dan melepaskan diri dari pengaruh buruk yang selama ini membelenggu mereka.”

Selain terapi, mereka juga diajarkan keterampilan ekonomi kreatif, seperti membuat telur asin, yang bukan hanya sekadar pelajaran, tetapi sebuah jalan menuju kemandirian.

“Kami ingin mereka tidak hanya memahami moral dan agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan hidup melalui keterampilan yang dapat menjadi sumber penghasilan,” tambah Kombes Pol. Sumarni, yang dengan bijak mengarahkan para peserta untuk lebih mandiri dalam menjalani hidup.

Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak. Kajari Cirebon, Yudhi Kurniawan, memberi apresiasi tinggi kepada Polres Cirebon dan semua pihak yang terlibat.
“Ini adalah program yang luar biasa. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan menjadi bentuk pembinaan yang efektif bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar Yudhi dengan penuh semangat.

Begitu juga dengan Ronianto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, yang menegaskan bahwa ini adalah langkah positif yang harus didukung. “Tidak hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari sisi kemanusiaan. Program ini membuka kesempatan bagi anak-anak kami untuk kembali ke jalan yang benar,” ungkapnya dengan haru.

Saat kegiatan pesantren kilat ini berakhir, para peserta tidak hanya membawa pengetahuan baru, tetapi juga perubahan mental yang mendalam. Mereka bukan lagi anak-anak yang terperangkap dalam kesalahan masa lalu, tetapi mereka adalah generasi yang siap melangkah dengan penuh harapan dan tekad untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kapolresta Cirebon mengakhiri kegiatan ini dengan sebuah pesan yang kuat,

“Kalian adalah masa depan bangsa ini. Jadilah pribadi yang hebat,
yang berperilaku baik, dan kelak menjadi pemimpin yang menginspirasi banyak orang. Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri.” tandasnya.

(Andifafa/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *