Kota Cirebon, (CN),-
Pemerintah Kota Cirebon siap meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) yang akan dimulai pada Senin, 13 Januari 2025. Program ini menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di dua titik utama, yakni Karang Jalak dan Sekar Kemuning.
Program ini merupakan hasil evaluasi rapat yang digelar Jumat lalu, dengan model pelaksanaan yang melibatkan pihak-pihak terkait. “Persiapan sudah kami lakukan mulai dari perencanaan hingga distribusi, termasuk pemetaan sasaran dan pengawasan pelaksanaan. Insya Allah, dua titik ini siap memulai program MBG,” ujar PJ. Walikota Cirebon, H. Agus Mulyadi
Agus mengungkapkan, di wilayah Karang Jalak, program ini menargetkan distribusi 3.000 porsi makan bergizi khusus anak sekolah. Data untuk kategori ibu hamil dan balita masih dalam proses finalisasi berdasarkan basis data kesehatan. Program ini akan berjalan setiap hari kerja, Senin hingga Jumat.
Untuk mendukung program ini, pemerintah juga fokus menjaga ketersediaan bahan pokok dan mencegah lonjakan harga di pasaran.
“Kami bekerja sama dengan daerah penghasil bahan baku dan melibatkan UMKM lokal untuk memastikan pasokan aman. Hal ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” Pj. Walikota.
Pengelolaan limbah organik dari program ini juga menjadi prioritas. Kapasitas pengelolaan limbah di Sekar Kemuning ditingkatkan hingga enam kali lipat, seiring dengan peningkatan kebutuhan akibat program MBG.
“Kami terus memonitor kesiapan fasilitas pengelolaan limbah dan memastikan proses berjalan lancar,” tambahnya.
Peran Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Marialistiwaty, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh keberlangsungan program ini.
“Kami telah melakukan pemetaan sasarasetiap wilayah. Selain itu, inspeksi sanitasi dan pelatihan bagi 113 tenaga penjamah makanan juga sudah dilakukan untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan,” jelasnya.
Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh penjamah makanan dan kualitas air bersih juga sedang berlangsung. Standar menu bergizi, seperti karbohidrat, protein, sayuran, dan buah, telah disiapkan sesuai pedoman dari pemerintah.
“Kami berharap yayasan yang terlibat segera menyelesaikan pemeriksaan kesehatan agar program ini berjalan sesuai standar,” tutup dr. Siti.
(Andifafa/CN)