KABUPATEN CIREBON, CN, – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Badan Esekutif Maha Siswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) berlanjut hingga Kamis (9/01/2025) sore di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon di komplek perkantoran Sumber.
Setelah sejumlah orator dari BEM UMC bergantian menyampaikan orasi terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 % dan dampaknya terhadap masyarakat dan pengusaha kecil, mereka ditemui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, R Hasan Bashori.
Menurut Hasan, kenaikan PPN hingga 12 % tersebut merupakan kebijakan nasional yang berada di luar kewenangan DPRD Kabupaten Cirebon. Kenaikan PPN juga khusus untuk barang-barang dan jasa yang mewah.
“Meskipun begitu, kami pun sepakat dengan mahasiswa, jika kenaikan PPN tersebut berdampak terhadap sektor lain. Oleh sebab itu, kami akan mengawal aspirasi mahasiswa dan menyampaikannya ke DPR RI,” terang R Hasan.
Wakil Ketua DPRD, R Hasan juga berkomitmen untuk terus mengawal dampak dari kebijakan PPN yang naik 12 %.
Tidak hanya itu, DPRD Kabupaten Cirebon akan membuka dialog dengan mahasiswa untuk mendiskusikan isu-isu strategis melalui pertemuan atau forum, Seperti coffee morning bersama BEM yang ada di Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, koordinator aksi, Gusti Yoga Pratama kepada jurnalis menyatakan, seharusnya kinerja DPRD lebih serius dalam menjalankan tugasnya sebagai fungsi legislasi, pengawasan serta penganggaran.
Gusti menyebut evaluasi seratus hari ini tentunya menjadi momentum untuk melihat keberpihakan DPRD terhadap rakyat yang diwakilinya. Kebijakan yang dibuat dewan berdampak langsung pada kehidupan rakyat. Apakah DPRD benar-benar mendengarkan aspirasi rakyatnya, atau tidak.
Di tempat yang sama, Presiden BEM UMC Abdullah Gymnastiar mengungkapkan, kebijakan kenaikan PPN 12 % membebani masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.
Walupun pemerintah mengklaim kenaikan PPN tersebut hanya atas barang-barang mewah, namun, dampaknya tetap kepada pera pelaku usaha kecil, karena, biaya produksi dan jasa mengalami kenaikan. “Masyarakat juga terdampak, akibat harga barang lainnya menjadi mahal,” tandas Abdullah Gymnastiar.
(OKE/CN)