Ragam  

Puasa dalam Bulan Rajab Diberikan Pahala Sebagaimana Puasa Selama Dua Bulan dan Dijauhkan dari Siksaan Api Neraka

Masjid Jami’ di depan Skretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.* (Foto :Ilustrasi/CN)

PUASA di bulan Rajab, khususnya pada tanggal 27 akan mendapatkan keutamaan pahala, karena selain dicatat oleh Malaikat sebagaimana puasa selama dua bulan (60 hari) juga akan dijauhkan dari api Neraka.
Dimungkinkan bersumber dari riwayat tersebut, kemudian banyak Muslim di Indonesia yang melakukan puasa jauh-jauh sebelum tanggal 27 Rajab, yakni pada tanggal 1 Rajab, hari Rabu yang bertepatan dengan Tahun Baru Masehi 2025, lalu.
Bulan Rajab banyak dipetik hikmahnya, karena pada bulan ini merupakan saatnya Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit ke Sidratul Muntaha. Dari peristiwa Isra Mikraj ini membuahkan perintah salat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi Umat Islam.
Banyak hadits yang menerangkan puasa di bulan Rajab. Seperti Sabda Rosulullah yang diriwayatkan oleh At-Thabrani. “Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana dia puasa selama satu bulan.” Demikian Sabda Nabi Muhammad.
Menurut Ustadz Muslimin dari Kabupaten Cirebon, tentunya ini kesempatan yang luar biasa untuk Umat Islam agar bisa mendapatkan pahala dari Allah Aza wa Jalla.
“Tidak hanya Al-Hadits yang diriwayatkan oleh At-Thabrani, ada pula yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang bahkan, pahalanya jauh lebih utama,” terang Muslimin, Kamis (2/01/2024).
Dalam hadits tersebut, Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda yang artinya “Barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang puasa selama 60 hari.”
Muslimin menyebut, hadits riwayat Abu Hurairah ini tentu keutamaannya jauh lebih dahsyat lagi, karena hanya berpuasa sehari pada tanggal 27 Rajab, Allah akan mencatat puasa sama dengan selama enam puluh hari atau dua bulan. Tentunya sangat disayangkan kalau menyia-nyiakan kesempatan ini.
Riwayat lain yang disampaikan para tokoh ulama di masa lampau, terkait puasa dalam bulan Rajab tersebut, di antaranya, barang siapa berpuasa berturut-turut selama sepuluh hari, maka akan dihapus dosanya dan diberikan kehidupan yang berkah.
“Ini lebih dahsyat, tidak hanya dihapuskan dosanya, namun, bakal diberikan kehidupan yang berkah,” tandas Muslimin.
Sementara itu, riwayat ulama yang lain, ketika berpuasa selama tujuh hari dalam bulan Rajab secara berturut-turut maka akan dijauhkan dari pintu neraka. Sedangkan ketika melakukannya selama delapan hari maka yang melakukannya akan dibukakan pintu surga. Wallu’alam bisshowab.

(OKE/CN)

Exit mobile version