Politisi Golkar Ingkatkan Pemkab Cirebon untuk Dukung Swasembada Pangan, Jaga Produksi 4 Komoditas

Ujang, anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Cirebon, dari Fraksi PartaiGolkar,* (Foto: Andi/CN)

Kabupaten Cirebon, (CN),-

Program swasembada pangan mulai dilaksanakan Presiden Prabowo. Para menteri sudah saling berkoordinasi, termasuk sinergi dengan pemerintah provinsi dan kota/kabupaten.

Secara tegas presiden menyebut swasembada pangan tidak hanya beras, tetapi komoditas lain yakni jagung, tebu dan gula.

Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Cirebon, Ujang mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk segera melakukan langkah-langka stretegis mendukung program presiden dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

“Presiden bilang dimulai 2025, diharapkan bisa terwujud swasembada pangan. Jika belum terwujud, selambat-lambatnya 2028. Maka, Pemerintah Kabupaten Cirebon harus ikut mewujudkan program swasembada pangan. Kabupaten Cirebon termasuk daerah penghasil beras, gula, tebu dan jagung. Kita tingkat produktivitas empat komoditas tersebut,” pinta politisi Partai Golkar ini.

Kepada wartawan Caruban Nusantara, Ujang menerangkan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan produksi empat komoditas tersebut.

“Masalah yang sering terjadi itu ketersediaan pupuk, harga pupuk, irigasi dan bantuan modal. Perlu ada terobosan juga soal sistem tanam. Selama ini petani pada umumnya panen 1-2 kali dalam setahun. Dinas Pertanian perlu melakukan terobosan bagaimana caranya ke depan bisa 3-4 kali panen dalam satu tahun,” paparnya, Jumat (26/12/2024).

Selain itu, perbaiki sistem distribusi logistik dan menjaga harga saat masa panen. Sebab, sering terjadi saat panen harga turun sehingga merugikan para petani.

Ujang juga menyoroti alih fungsi lahan pertanian ke perumahan, industri dan sebagainya.

“Butuh komitmen bersama semua pihak untuk menghindari alih fungsi lahan pertanian. Kalau lahan pertanian dialihfungsikan menjadi tidak produktif, maka akan habis ke depannya. Ini yang harus dicegah dan dihindari agar jangan sampai terjadi. Pemerintah harus tegas, warga pemilik lahan pertanian juga mendukung program pemerintah. Kalau ini terjadi maka produktivitas empat komoditas tersebut akan terjaga, bahkan meningkat,” tegasnya.

(Noli/CN)

Exit mobile version