Gencarkan Gerakan Sensor Mandiri, Ketua LSF: Menonton Film Harus Sesuai Usia

Ketua LSF RI, Dr. Naswardi mengajak masyarakat melakukan gerakan nasional budaya sensor mandiri. (foto. Noli/CN)

Cirebon, (CN),-

Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih tontonan yang sesuai dengan kelompok usia.

LSF juga mendorong literasi tontonan di kalangan masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa dan generasi muda. Penonton harus mendapatkan tontonan yang berkualitas.

Demi menciptakan tontonan yang sehat dan mendidik, LSF terus melakukan edukasi ke masyarakat. Salah satunya diskusi atau seminar yang tujuannya agar masyarakat lebih memahami peran penting sensor film dalam melindungi generasi muda dari dampak negatif media visul.

“Kita ingin penonton mendapatkan tontonan yang baik, berkualitas dan pasti harus sesuai dengan klasifikasi usia. LSF menggelar kegiatan gerakan nasional budaya sensor mandiri. Pada Sabtu (7/12/2024), kegiatan tersebut digelar di Cirebon. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dave Akbarshah Fikarno Laksono, M.E., Wakil Ketua Komisi I DPR RI, yang hadir dalam kegiatan LSF di Cirebon,” ujar Dr. Naswardi, M.M., M.E., ketua LSF RI.

Kegiatan yang dikemas dengan nonton bareng (nobar) film bersama LSF, diikuti puluhan peserta. Mereka dari kalangan mahasiswa, pegiat literasi budaya, akademisi dan elemen masyarakat lainnya. Film yang disajikan yakni “Sampai Nanti, Hanna!” garapan sutradara Agung Sentausa.

Sebelum nobar, ada diskusi dengan menghadirkan pembicara Hadi Artomo, M.Sn (Ketua Subkomisi Penyensoran LSF RI) dan Agung Sentausa (sutradara) serta aktor Akmal Mustapha. Diskusi berlangsung dengan penuh semangat, terlebih Dr. Zaqia Ramallah, M.Sn. (Ketua Subkomisi Penelitian dan
Pengembangan LSF RI) memandu jalannya kegiatan dengan sukses.

“Kami terus melakukan upaya memajukan budaya menonton sesuai usia. Ada klasifikasi usia penonton film yakni 13+, 17+ dan 21+. LSF juga ikut berperan memajukan film nasional. Film Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu terhormat di negara lain. Sekali lagi, LSF mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama melakukan gerakan nasional budaya sensor mandiri,” lanjut Naswardi.

(Noli/CN)

Exit mobile version