Prof. Rokhmin Kagum Peternakan Ayam Petelur di Wangkelang Kab. Cirebon Berjalan dengan Baik

banner 120x600

KABUPATEN CIREBON, (CN).-

Anggota DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., mengaku bangga terhadap perkembangan dan kemajuan peternakan ayam petelur di Desa Wangkelang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

banner 325x300

Kelompok peternak di Desa Wangkelang yang mendapat bantuan 600 ekor peternak ayam dari kementan, mampu meningkatkan pendapatan bagi para anggotanya.

Dalam kunjungan Prof. Rokhmin yang berlangsung Kamis (18/9/2025), para peternak memamerkan keberhasilan dalam pengembangan ternak ayam petelur.

Perwakilan peternak, Nandang kepada Prof. Rokhmin Dahuri menerangkan, dalam kelompoknya terdapat 12 orang anggota.

‎Bantuan mencakup 600 ekor ayam petelur, pembangunan kandang dan pasokan pakan untuk tiga bulan pertama.

‎Dari 600 ekor ayam diproyeksikan dapat menghasilkan 500 butir telur per hari atau setara dengan 31 kg. Dengan harga jual Rp 26.000 per kilogram, kelompok ini bisa meraih pendapatan bersih hingga Rp 24.180.000 per bulan.

Selain itu, para anggota sudah memiliki modal sendiri untuk beternak domba, ayam dan penggemukan sapi. Ayam yang saat ini dimiliki jenis ayam arab sebanyak 200 ekor.

Kelompoknya telah memiliki rencana matang dengan para perempuan dalam kelompok akan diberdayakan sebagai tim pemasaran untuk memastikan pasar tetap aman.

Politisi PDI Perjuangan ini kagum kepada Nandang yang merupakan sarjana peternakan berusia muda yang mau berkiprah di desa dan berjuang bersama meningkatkan pendapatan anggota.

Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2001-2004 ini akan menyampaikan ke kementerian untuk melihat keberhasilan tersebut serta mengajak pejabat dipusat untuk melihat langsung.

“Kita berupaya program ini diperluas ke desa-desa lain di Cirebon dan Indramayu dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas anggota Komisi IV DPR RI ini.(Noli/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *