KOTA CIREBON, (CN).-
Sebanyak 10 ribu ton beras telah disalurkan ke masyarakat dalam program bantuan pangan pada Juni-Juli 2025.
Bulog Cirebon membuka peluang kepada instansi dan lembaga pemerintah, koperasi, TNI, Polri dan sebagainya, untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Lembaga pemerintah, swasta, TNI, Polri dan elemen masyarakat, bisa menggelar program SPHP. Untuk ketentuannya, bisa komunikasi dan koordinasi dengan kami,” tandas Ramaijon Purba, Kepala Bulog Cabang Cirebon, kepada para wartawan pada Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, organisasi wartawan juga bisa melaksanakan SPHP, dengan tetap mengikuti ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Program ini untuk mencegah lonjakan harga beras di pasaran. Maka, kami terus gencar membuka peluang untuk kegiatah SPHP. Jangan khawatir dengan stok beras di Bulog, kami punya barang cukup melimpah,” ujarnya.
Bulog Cirebon telah melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani dnegan jumlah cukup banyak. Sampai akhir Juli, total penyerapan setara beras mencapai 133.624 ton yang terdiri dari gabah kering panen sebanyak 120.917 ton dan beras 69.000 ton.
Meski ada beras yang dikirim ke Bogor, Cianjur, Bandung dan Karawang, cadangan di gudang Bulog Cirebon pada awal Agustus masih 175 ribu ton.
Ramaijon Purba mengemukakan, tahun ini panen berjalan lancar dengan hasil besar yang membuat stok di gudang Bulog sangat banyak. Distribusi juga terlaksana dengan baik dan lancar.
“Kami sampaikan ke masyarakat, stok beras di gudang Bulog Cirebon sangat banyak. Jadi, jangan khawatir dengan ketersediaan beras,” lanjutnya.
Untuk harga tebus beras SPHP di gudang Bulog dipatok Rp 11.000/kg, dengan harga jual maksimal sesuai HET Rp12.500/kg. Konsumen hanya bisa membeli maksimal dua pack per orang.(Noli/CN)