Kabupaten Cirebon, (CN),–
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, punya pesan serius tapi santai buat para jurnalis: yuk, bareng-bareng angkat potensi ekonomi kreatif (ekraf) lokal ke panggung yang lebih luas!
Hal itu ia sampaikan dalam acara penyebarluasan Perda No. 15 Tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif yang digelar Jumat (23/5/2025) sore di sebuah hotel di Jalan Tuparev, Cirebon. Momen ini juga nyambung dengan gelaran Muskorda ke-III IJTI Cirebon Raya.
“Ini bagian dari tanggung jawab kami di DPRD, sekaligus ajang edukasi biar masyarakat tahu bahwa Perda ini penting banget buat para pelaku ekraf,” ujar Ratnawati.
Sebagai sosok yang aktif membina UMKM lewat Yayasan Mitra Sehati, Ratnawati menyadari bahwa dunia kreatif di Jawa Barat itu bukan cuma hidup—tapi juga punya potensi mendunia! Masalahnya, klasik: permodalan dan kurangnya exposure.
“UMKM kita keren-keren, tapi masih banyak yang kesulitan akses modal. Padahal, kontribusi mereka ke ekonomi Jawa Barat itu luar biasa,” jelasnya. Data yang ia bawa menunjukkan bahwa 47 persen perekonomian Jabar digerakkan UMKM, dengan kontribusi ekraf ke PDRB mencapai Rp191,3 triliun.
Sayangnya, lanjut dia, belum banyak produk lokal yang berhasil menembus pasar global. Karena itu, Ratnawati menilai media punya peran penting buat bantu promosi karya-karya lokal.
“Waktu pandemi, sektor ini tuh jadi penyelamat. Jadi jangan anggap remeh industri kreatif. Media punya kekuatan untuk bikin karya anak bangsa viral dan dikenal dunia,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar Perda ini tak cuma jadi dokumen di rak, tapi benar-benar dimanfaatkan buat membesarkan sektor kreatif.
“Jawa Barat itu istimewa. Yuk, kita bareng-bareng bangun masa depan ekraf yang lebih cerah,” tutup Ratnawati. (Andi/CN)
