Jadi Khotib Shalat Ied di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Prof. Rokhmin Bicara Taqwa dan Kunci Hidup Bahagia

Prof. Rokhmin Dahuri tampil menjadi Khotib dalam Shalat Ied 1 Syawal 1446/31 Maret 2025 di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq di Jakarta Timur.* (Foto : Ist/CN)
banner 120x600

NUSANTARA, (CN).-
Setelah satu bulan lamanya berpuasa selama Ramadhan, umat Islam bersuka cita merayakan hari kemenangan yakni Idul Fitri.

“Disebut kemenangan karena selama sebulan penuh berpuasa, muslim
dan muslimah mengalahkan serta mengendalikan hawa nafsu. Menahan makan, minum, berhubungan
suami-istri dari waktu Imsak sampai jelang Maghrib. Disebut oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib ra, Idul Fitri bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru dan menaiki kendaraan baru. Idul Fitri secara
syar’i adalah milik muslim dan muslimah yan beriman yang telah lulus menjalankan ibadah shaum dibulan Ramadhan,” tandas Prof. DR. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S.

banner 325x300

Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Pakar ICMI pusat ini saat menjadi khotib pada Shalat Ied 1 Syawal 1446 H/31 Maret 2025 di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq di Jalan Raya Otista, Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur.

Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI, mengemukakan, tujuan utama Allah SWT mewajibkan orang-orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah agar menjadi manusia yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah: 183).

Dihadapan para warga yang mengikuti Shalat Ied di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddig, Prof. Rokhmin menerangkan, Allah SWT menjamin pahala berlipatganda kepada muslim dan muslimah yang menjalankan ibadah puasa dibulan Ramadhan dengan baik.

“Niat karena Allah SWT semata, tentu iman dan taqwa kita meningkat sehingga membuah kesuksesan serta kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran (3) ayat-133: yang artinya ‘Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan (hanya) bagi orang-orang yang bertaqwa’. Dan, juga dalam QS. At-Tur (52), ayat-17:
yang artinya; ‘Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam surga dan
kenikmatan’. Tujuan dan maksud Allah SWT mewajibkan orang-orang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa adalah supaya mereka menjadi orang-orang taqwa (muttaqien),” papar guru besar IPB University ini.

Prof. Rokhmin yang juga anggota DPR RI ini mengatakan, definisi atau pengertian taqwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya. Faktanya, semua perintah Allah SWT itu pasti maslahat, mendatangkan kebajikan dan berkah bagi yang melaksanakannya.

“Di sini perlu perlu diingat bahwa perintah Allah SWT itu tidak hanya meliputi ibadah mahdhoh seperti sholat, puasa, zakat, ibadah haji dan umroh, membaca Al-Qur’an dan dzikir. Tapi juga ibadah ghoiroh mahdhoh, hablum minanas atau
hubungan manusia dengan lingkungan hidup,” lanjutnya.

Selain itu, tambah Prof. Rokhmin, perlu juga dicatat bahwa yang dimaksud hidup sukses di dunia tidak hanya sekedar hartanya melimpah, jabatan
(pangkat) tinggi,
popularitasnya atau atribut duniawi lainnya.

“Yang terpenting adalah jiwanya (hatinya) tenteram, damai dan bahagia, karena taat menjalani seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya. Selain itu, hidupnya bermanfaat bagi sesama, terutama yang membutuhkan pertolongan,” pungkasnya.

Sebelumnya, pelaksaan Shalat Ied di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddig dipimpin Imam, Syekh Kamal Al Hattami.(Noli/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *