Kabupaten Cirebon, (CN),-
Banjir besar melanda Pondok Pesantren Al Khairiyah Watubelah pada Rabu malam (17/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Air yang meluap secara tiba-tiba merendam sejumlah fasilitas penting dan memicu kepanikan di kalangan santri dan pengurus pondok.
Ketua Yayasan Al Khairiyah, Barnawi, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula ketika sebagian besar penghuni pondok sedang sibuk mengikuti rapat dan makan malam.
“Awalnya kami kira ini banjir biasa, tapi ternyata airnya terus naik dengan cepat,” ujar Barnawi.
Situasi menjadi kritis ketika air mulai memasuki area kantor dan pondok putra. Tidak hanya itu, tembok di dekat makam juga roboh, disusul gerbang yang ikut ambruk.
“Banyak santri yang terjebak di gedung saat air masuk. Bahkan komputer dan data-data penting di kantor ikut terendam,” tambahnya.
Kerusakan tidak hanya terjadi di dalam ruangan. Kendaraan yang terparkir di area belakang pondok juga terendam banjir hingga sulit dievakuasi. Air bahkan nyaris masuk ke masjid dan tempat tinggal wakil pengurus pondok.
Barnawi menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah dalam sejarah pesantren.
“Biasanya air hanya sampai di bibir gerbang, tapi kali ini hampir seluruh area pondok tergenang,” katanya.
Meski didera musibah, pihak pesantren tetap berupaya menangani situasi ini dengan maksimal. Banjir tersebut menjadi peringatan besar bagi pondok untuk lebih siap menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa depan.
Hingga berita ini diturunkan, pengurus pondok masih membersihkan area yang terdampak dan menghitung kerugian akibat banjir. Sementara itu, para santri berusaha melanjutkan aktivitas dengan kondisi seadanya.
(Andifafa/CN)