KABUPATEN CIREBON, (CN).-
Kerja petugas pemadam kebakaran (damkar) rentan terhadap bahaya, bahkan sampai ancaman jiwa. Dalam menjalankan tugasnya, petugas damkar harus dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang memadai.
Ancaman terkena kobaran api dan reruntuhan bangunan, sangat nyata dihadapi petugas damkar. Sayangnya, petugas damkar di Kabupaten Cirebon belum dilengkapi APD yang layak.
“Ada 6 APD yang bisa digunakan, selebihnya sudah dalam kondisi compang-camping. Kami butuh banyak APD untuk melindungi petugas saat di lapangan, setidaknya 50 set,” ungkap H. Dadang Suhendra, M.Si., Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon saat ditemui wartawan Caruban Nusantara pada Rabu (15/10/2025).
Dadang yang dalam kesempatan itu didampingi Eno Sujana, S.E., selaku Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman, Penyelamatan dan Sarpas, menjelaskan, APD yang paling dibutuhkan yakni baju tahan panas dan tahan api.
Menurut Dadang, Dinas Pemadam Kebakaran sudah beberapa kali mengajukan usulan pengadaan APD tetapi selalu dicoret.
Tak hanya APD, pihaknya juga sangat membutuhkan tambahan mobil pemadam. Sebab, kendaraan yang layak dioperasionalkan hanya 11 unit.
“Kami punya 18 kendaraan pemadam kebakaran. Sebanyak 4 unit mobil sudah tua dan tidak layak dioperasionalkan, 1 unit rusak dan 2 mobil untuk suplai. Jadi, yang bisa dioperasikan 11 unit. Di sisi lain, wilayah Kabupaten Cirebon cukup luas dengan 40 kecamatan dan 424 desa/kelurahan. Kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Cirebon cukup sering terjadi. Kemaren saja (Selasa, 14/10/2025), ada 4 kejadian dalam satu hari,” paparnya.
Dirinya menerangkan, kejadian kebakaran sering terjadi disebabkan faktor kelalaian. Ada karena gangguan kelistrikan, saat masak ditinggal, bakar sampah dan buang puntung rokok sembarangan.
“Korsleting listrik atau hubungan singkat arus listrik yang tidak normal, cukup sering hingga terjadi peristiwa kebakaran. Ibu-ibu juga suka lupa saat masak ternyata ditinggal, akibatnya terjadi kebakaran. Kami minta hal-hal ini jadi perhatian bagi warga Kabupaten Cirebon,” tambahnya.
Kepala Dinas Damkar juga menyampaikan masih kurangnya jumlah petugas. Kekurangan itu terjadi karena banyak petugas yang sudah pensiun.
“Petugas yang pensiun selalu ada, tetapi tidak diimbangi dengan hadirnya orang baru untuk mengisi kekosongan. Kalau pun tidak dari ASN, kami berharap ada PPPK,” ujarnya.
Dikatakan H. Dadang, damkar saat ini tidak hanya urusan kebakaran, namun banyak warga yang sering minta bantuan penyelamatan.
“Kenyataan di lapangan ada saja warga yang minta bantuan ke damkar itu soal adanya ular, tawon, biawak, kera sampai cincin yang tidak bisa dilepas dari jari juga lapor ke kami,” pungkasnya.(Noli/CN)