KOTA CIREBON, (CN).-
Kehebohan kenaikan pajak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tidak perlu terjadi di Kota Cirebon, Jawa Barat. Polemik kenaikan pajak, lebih elok dibicarakan secara terbuka dalam dialog dan tetap menjaga kondisivitas.
Ketua GM FKPPI Kota Cirebon, Moh. Danny Jaelani mengingatkan, masyarakat Indonesia selalu mengedepankan jalan musyawarah mufakat.
“Selalu ada ruang dialog, dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Kami menyarankan untuk dilakukan dialog, terkait kabar kenaikan pajak. Aksi demo di Pati, menimbulkan kericuhan. Pelaku demo bentrok dengan polisi. Ada saja yang terluka, terjadi kerusakan dan suasana jadi tidak kondusif. Jadi, lebih baik berdialog saja secara terbuka untuk mendapatkan solusi terbaik bagi semua pihak,” tandasnya, Minggu (17/8/2025).
Danny yang juga Ketua Umum Payungsuci ini menambahkan, komunikasi antara pemerintah dan warga harus tercipta dengan baik.
“Kalau komunikasinya jelas dan terbuka, masyarakat akan lebih tenang. Itu juga bisa bikin Cirebon tetap kondusif,” lanjut Danny.
Ia menyatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah. Mulai dari transparansi soal alasan dan manfaat kenaikan pajak, membuka ruang dialog dua arah dengan warga, sampai menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami.
Tak kalah penting, tambah Danny, pemerintah harus menghargai pendapat warga dan menanggapi dengan serius.
“Kepercayaan masyarakat dibangun dengan janji yang ditepati, bukan sekadar kata-kata,” tegasnya.
Menurutnya, komunikasi yang baik bisa jadi kunci agar kebijakan tetap berjalan tanpa memicu konflik.
“Intinya, jangan biarkan masyarakat bingung. Ajak bicara, jelaskan dan dengarkan apa yang disuarakan warga,” pungkas Danny.(Andi/CN)