KABUPATEN CIREBON, (CN).-
Lagi dan lagi, gejolak terjadi di Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kuwu Gombang, Vonny Agustina Indera Ayu, kembali berseteru dengan warganya.
Polemik Kuwu Vonny dengan warganya, bahkan sampai juga ke DPRD Kabupaten Cirebon. Pada Rabu (23/7/2025), pihak DPRD pun memfasilitasi permasalahan yang terjadi.
Difasilitasi Komisi I yang dipimpin Hj. Rohayati, kedua belah pihak dihadapkan untuk menyelesaikan masalah. Kuwu Vonny datang dengan beberapa perangkat desa, sedangkan dari warga ada 10 orang perwakilan yang menamakan diri mereka Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa (Forkomades). Pertemuan juga dihadiri Camat Plumbon, Sukana.
Koordinator Forkomades, Asep Maulana Hasanudin menyebut, ada banyak persoalan di Desa Gombang yang patut dipertanyakan.
“Soal uang sewa tanah titisara, dana desa dan uang penyertaan modal BUMDes. Tapi, tadi oleh pihak Komisi I difokuskan dulu ke dana BUMDes. Untuk BUMDes, kami meminta transparansi dana penyertaan modal. BUMDes Maju Jaya Mandiri Gombang pada tahun 2001 ada penyertaan modal sebesar Rp 50 juta dan 2025 mencapai Rp 100 juta,” ungkapnya.
Asep menambahkan, pihaknya juga mempertanyakan keabsahan pendirian BUMDes, prosedur rekruitmen direktur dan pegawai, serta transparansi laporan keuangan.
Menurutnya, rekrutmen jajaran BUMDes tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2001.
“Prosesnya serampangan dan tampak ugal-ugalan dalam penyertaan modal untuk BUMDes. Laporan penyertaan modal tahun 2021 belum jelas, 2024 ditambah lagi Rp 100 juta yang juga tidak transparan pertanggungjawabannya,” ujar Asep.
Ia juga menyampaikan pernyataan Kuwu Gombang yang menyebut dana Rp 50 juta telah diaudit Inspektorat. Tapi, hal itu langsung dibantah Inspektorat. Audit yang dilakukan itu keuangan desa, bukan terhadap BUMDes.
“Rekening BUMDes juga tidak aktif, ini sangat mencurigaan. Bila ada di bank di kami minta rekening koran atau laporan transaksi BUMDes,” tambah dia.
Pertemuan di gedung DPRD ternyata belum mencapai titik temu, karena para warga masih meminta transparansi dari Kuwu Vonny.
Pertemuan lanjutan bakal dilakukan lagi di balai desa dengan dimediatori camat dan mengundang instansi terkait.(Noli/CN)

















