NUSANTARA, (CN).-
Anggota DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., menilai almarhum Ir. Η. Κ.R.M.Η Pudjiarso Hardjoprakoso merupakan sosok yang sholeh, dermawan dan produktif.
Almarhum Ir. Pudjiarso Hardjoprakoso adalah suami dari Dr. (HC) Dra. Hj. SB Wiryanti Sukamdani, CHA, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata.
Prof. Rokhmin yang juga Guru Besar IPB University mengikuti tahlil 1.000 hari meninggalnya Ir. Pudjiarso, serta mendapat kepercayaan memberikan tausyiah.
Tahlil berlangsung pada Sabtu (12/7/2025), bertempat di Pondok Pesantren Modern Sahid, Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam tausyiahnya di hadapan keluarga almarhum dan tamu undangan, Prof. Rokhmin yang juga Rektor Universitas UMMI Bogor, mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan almarhum, mengenang kebaikan-kebaikannya serta menjadikan momen ini sebagai sarana memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT.
“Mari kita memohon doa kepada Allah SWT agar almarhum diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadahnya dan ditempatkan di surga-Nya yang mulia. Almarhum orang yang sholeh, semoga Allah SWT menempatkan beliau di Surga Firdaus,” ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.
Prof. Rokhmin mengenal almarhum adalah suami yang penuh kasih sayang kepada keluarga, sekaligus figur yang aktif berkontribusi dalam kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan dan keagamaan.
Anggota Dewan Pakat ICMI Pusat ini menyampaikan, seseorang meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga hal.
“Tiga hal itu yakni doa anak yang sholeh/sholehah, sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Tiga amal tak terputus itu telah menjadi bagian dari kehidupan almarhum. Melalui berbagai amal jariyah, dedikasi terhadap pendidikan dan ilmu serta keluarga yang sholeh dan berakhlak mulia, almarhum meninggalkan warisan spiritual yang akan terus mengalir pahalanya. In shaa Allah, amal beliau akan terus hidup dan menginspirasi kita semua,” pungkas Prof. Rokhmin yang menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2002-2004 ini.(Noli/CN)