KOTA CIREBON, (CN).-
Kerusakan hutan akibat ulah segelintir orang menyebabkan bencana yang merugikan makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Hutan gundul bisa mengakibatkan banjir, longsor, perubahan iklim dan pemanasan global serta hilangnya keanekaragaman hayati. Kerusakan alam juga dapat menyebabkan kekeringan, hilangnya mata pencaharian dan berkurangnya kualitas udara maupun air.
“Penting terus melakukan gerakan penanaman pohon, secara serentak dan berkelanjutan. Penanaman pohon lebih baik yang bernilai ekonomis, sehingga menghasilkan dan membantu pendapatan,” jelas Prof. DR. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Anggota Komisi IV DPR ini menekankan pentingnya reboisasi saat menjadi pembicara pada Sosialisasi & Bimtek Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang digelar Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy.
Acara berlangsung di aula kantor PPN Kejawanan Kota Cirebon pada Minggu (6/7/2025). Hadir Kepala BPDAS Cimanuk-Citanduy, Umar Nasir, S.Sos.M.Sc.
Reboisasi harus terus dilakukan sebagai upaya memulihkan kembali hutan yang rusak atau gundul dengan cara menanami kembali lahan itu dengan pohon-pohon. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyerap karbon, penyedia oksigen dan habitat bagi berbagai jenis flora maupun fauna.
Prof. Rokhmin yamg merupakan Guru Besar di IPB University dan Rektor Universitas UMMI Bogor, menambahkan, penanaman pohon bernilai ekonomi bisa berupa sayuran dan buah-buahan.
“Saya ingin nantinya jadi ikon, misalnya disatu lokasi ditanam buah mangga kemudian ke depannya dikenal sebagai sentra mangga,” lanjut Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004 ini.
Politisi asal Gebang, Kabupaten Cirebon ini, mengingatkan kepada semua orang untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai dan laut.
Sementara itu, Kepala BPDAS Cimanuk-Citanduy, Umar Nasir mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Prof. Rokhmin.(Noli/CN)