KOTA CIREBON, CN,— Suasana semarak mewarnai kawasan Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Warga dari berbagai RW tumpah ruah menyambut Festival Kali Pacit, sebuah perhelatan budaya yang tak hanya menghibur, tapi juga menggugah semangat pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Setiap RW berpartisipasi aktif menampilkan potensi seni budaya khas daerahnya. Mulai dari pertunjukan musik tradisional, debus, hingga kirab tumpeng dan bazar UMKM lokal, semua tampil dalam satu panggung kolaboratif yang meriah.
Festival ini dimulai dengan kirab budaya yang digelar dari kantor Kelurahan Kalijaga menuju area Kali Pacit. Iring-iringan tersebut diwarnai dengan penampilan seni khas dan simbol-simbol adat, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya lokal.
“Ini adalah bentuk konkret dari arahan Bapak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota, agar peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598 tidak hanya dinikmati di tingkat pusat pemerintahan, tetapi juga terasa meriah hingga ke tingkat kelurahan, RW, dan RT,” ungkap dr. H. Iing Daiman, Ketua Panitia Hari Jadi Cirebon ke-598.
Festival ini dirancang untuk berlangsung selama dua minggu ke depan, dan setiap harinya akan diisi dengan kegiatan beragam. Mulai dari pertunjukan seni budaya, aksi debus, lomba edukatif, hingga bazar UMKM sebagai penggerak ekonomi warga.
“Harapannya, Festival Kali Pacit ini tidak sekadar jadi agenda seremonial, tapi juga menjadi momentum membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan sungai,” ujar Gunawan, salah satu panitia Festival Kali Pacit.
Selain menjadi wadah ekspresi seni dan budaya, festival ini juga menjadi medium edukasi lingkungan. Masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan Kali Pacit dan berhenti membuang sampah sembarangan—sebuah langkah kecil yang berdampak besar untuk masa depan Kota Cirebon. ( Andi/CN)