KOTA CIREBON, (CN).-
Munculnya penjual sayur pinggir jalan di sejumlah titik di Kota Cirebon, sangat berdampak terhadap pendapatan para pedagang di pasar-pasar tradisional.
Pun demikian, kehadiran penjual ayam potong di pinggir jalan mengurangi penghasilan pedagang ayam di pasar tradisional.
“Banyak pedagang di pasar-pasar yang pendapatannya menurun drastis, bahkan ada yang bangkrut. Kondisi ini dialami para pedagang di Pasar Kanoman, Pasar Pagi, Pasar Drajat, Pasar Harjamukti, Pasar Jagasatru dan lainnya,” ungkap Maman Suryaman, Direktur Operasional Perumda Pasar Kota Cirebon.
Kepada wartawan pada Rabu (25/6/2025), Maman menjelaskan, ada banyak ibu rumah tangga (pembeli) yang lebih memilih membeli aneka sayuran di pedagang pinggir jalan yang lokasinya lebih dekat dengan rumah. Begitu juga, membeli ayam ke penjual ayam potong pinggir jalan karena dekat rumah.
Akibatnya, pembeli di pasar berkurang yang membuat pendapatan para pedagang menurun drastis.
“Penjual sayuran di pinggir jalan itu lengkap juga barang yang dijualnya. Para ibu merasa terpenuhi kebutuhannya dengan cukup datang ke pedagang sayur pinggir jalan. Para pedagang memanfaatkan lahan kosong di pinggir jalan, halaman ruko kosong dan sebagainya. Kami belum mengetahui apa mereka sewa ke pemilik lahan atau bagaimana,” katanya.
Pihak Perumda Pasar Kota Cirebon, lanjut Maman, tidak punya kewenangan untuk menertibkan pedagang pinggir jalan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan, Bidang Perdagangan, Perekonomian dan instansi lain. Kita akan mencari solusi terhadap kondisi yang sedang terjadi,” ujarnya.
Menurut Maman, kehadiran para penjual di luar dan sekitar pasar sudah mengurangi pendapatan para pedagang di dalam. Keadaan makin diperparah dengan makin banyaknya penjual aneka sayur dan ayam potong pinggir jalan.
“Kasian para pedagang di pasar-pasar tradisional. Kami dari Perumda Pasar Kota Cirebon merasakan keresahan para pedagang,” tandasnya.(Noli/CN)