KAI Daop 3 Cirebon Buka Peluang Bisnis, Ajak Masyarakat Manfaatkan Aset untuk Usaha dan Hunian

banner 120x600

KOTA CIREBON, (CN),–

PT Kereta Api Indonesia (KAI) tak hanya fokus pada layanan angkutan penumpang dan barang. Demi menambah sumber pemasukan perusahaan, KAI juga mengembangkan bisnis di luar sektor transportasi, salah satunya lewat optimalisasi aset milik perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon.

banner 325x300

Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyebutkan bahwa KAI memiliki banyak aset potensial yang bisa dimanfaatkan masyarakat melalui skema kerja sama resmi.

“Hampir seluruh aset KAI dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk tempat usaha maupun hunian. Tentunya dengan mekanisme kerja sama yang sesuai,” ujar Muhib, sapaan akrabnya.

Beberapa aset strategis yang bisa dimanfaatkan antara lain berada di Stasiun Cirebon Kejaksan, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Haurgeulis, Pegadenbaru, Ciledug, Brebes, dan Arjawinangun. Aset-aset tersebut meliputi ruangan, gudang, papan reklame, LED TV, hingga tanah kosong yang bisa diubah menjadi toko, minimarket, gudang, kafe, bahkan lokasi pemasangan ATM.

Tak hanya itu, aset di sepanjang jalur rel atau yang dikenal dengan ROW (Right of Way), seperti jalur Tanjungrasa–Brebes dan Cirebon Prujakan–Songgom, juga terbuka untuk pemanfaatan infrastruktur seperti penanaman kabel fiber optik, pipa air, pipa gas, maupun pipa minyak.

Untuk aset Non-ROW yang berada di luar area stasiun dan jalur rel, tersedia di beberapa titik di Kota Cirebon seperti Jl Olahraga, Jl Pancuran, Jl Ampera, Jl Kartini, Jl Tentara Pelajar, hingga Jl Kesambi. Bahkan jalur KA non-aktif seperti Cirebon–Kadipaten dan Jatibarang–Karangampel (Kabupaten Indramayu) juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, seperti kantor, rumah makan, lahan parkir, atau hunian keluarga.

Yang tak kalah menarik, sejumlah bangunan heritage milik KAI pun bisa disewa untuk keperluan shooting, pemotretan, hingga penyelenggaraan event. Bahkan, KAI juga membuka peluang kerja sama branding melalui “naming rights” stasiun.

“Kami terbuka dengan berbagai bentuk kerja sama, asalkan tidak mengganggu operasional KA dan tetap menjaga status kepemilikan aset,” tambah Muhib.

Untuk memudahkan pembayaran kerja sama, KAI kini menyediakan berbagai channel pembayaran, mulai dari teller dan ATM bank, mobile banking, hingga gerai Alfamart, Indomaret, dan Kantor Pos.

Muhib juga mengimbau masyarakat agar tidak menyerahkan pembayaran kepada pihak tak bertanggung jawab.

“Pembayaran hanya dilakukan melalui channel resmi, kami tidak menerima pembayaran secara tunai. Jangan sampai masyarakat tertipu,” tegasnya.

Dengan langkah ini, KAI berharap bisa mendorong pemanfaatan aset secara produktif, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. (Andi/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *