Jigus Ajak Desa Lebih Aktif, dari Sampah hingga Ekonomi Sinergi Jadi Kunci

banner 120x600

KABUPATEN CIREBON, (CN),–
Dalam suasana hangat penuh dialog, Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, mengajak desa-desa di Kabupaten Cirebon untuk bersinergi lebih erat dengan pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar. Pesan itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Gebang, Rabu (14/5/2025).

Didampingi sejumlah kepala dinas dan jajaran Inspektorat, pria yang akrab disapa Jigus ini menyapa para kuwu dari tiga kecamatan: Gebang, Losari, dan Pangenan. Namun kunjungan itu bukan sekadar rutinitas birokrasi.

banner 325x300

“Kami tidak datang hanya untuk formalitas. Kami ingin mendengar langsung masalah di desa, dan mempererat komunikasi yang selama ini jadi kekuatan kita,” ujar Jigus dengan nada bersahabat.

Dalam pertemuan tersebut, tiga persoalan utama mengemuka: administrasi desa, ekonomi melalui koperasi, dan penanganan sampah. Jigus memulai dengan menekankan pentingnya penyelesaian administrasi desa sebelum akhir 2025.

“Kalau administrasi beres, dana desa bisa langsung cair di awal tahun. Kita tidak ingin ada desa yang tertahan pencairannya karena masalah dokumen,” tegasnya.

Ia juga memastikan Inspektorat akan terus mendampingi, bukan mengawasi dalam konteks mencari kesalahan, tapi mencegah munculnya masalah sejak dini.

Isu kedua yang dibahas adalah program Koperasi Merah Putih, inisiatif dari pemerintah pusat yang akan diluncurkan 31 Mei 2025. Jigus menegaskan, pemda siap turun tangan langsung membantu pembentukan koperasi di desa.

“Bahkan biayanya pun akan kami bantu. Harapannya, koperasi bisa jadi motor ekonomi warga desa,” jelasnya.

Namun yang paling menyita perhatian adalah persoalan sampah. Jigus menyebut, masalah ini sudah mulai serius dan tidak bisa lagi ditangani hanya oleh pemerintah daerah.

“Yang paling dekat dengan warga itu desa. Jadi desa harus proaktif. Buat Perdes, lakukan sosialisasi, ambil bagian dalam edukasi,” tuturnya.

Pemda akan memberikan dukungan bertahap berupa fasilitas seperti tempat sampah, kendaraan angkut, dan insentif untuk petugas. Namun bantuan hanya akan diberikan kepada desa yang siap menjadi percontohan.

Ketekunan dan Ketegasan

Jigus juga mengisyaratkan bahwa ke depan, keseriusan desa dalam menangani sampah bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam kebijakan pencairan dana.

“Kami sedang kaji. Kalau tidak serius, bisa ada konsekuensi. Tapi semua ini tentu harus dipertimbangkan matang dengan kecamatan dan para kuwu,” katanya.

Menutup pertemuan, Jigus kembali menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara desa dan Inspektorat.

“Silaturahmi jangan sampai putus. Kalau ada masalah, bicarakan. Inspektorat hadir untuk membimbing, bukan menjatuhkan,” tutupnya. (Andi/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *