Kabupaten Cirebon, (CN),-
Kunjungan Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Pondok Pesantren Al Inaaroh Al Hikam bukan sekadar seremoni, tapi penegasan bahwa kekuatan negara dan kekuatan moral bisa bersinergi demi Indonesia yang utuh dan damai.
Di tengah barisan santri yang berjejer rapi dan lantunan selawat yang mengalun hangat, sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjalan memasuki kawasan Buntet Pesantren, Selasa (22/4/2025). Senyum hangatnya menyapa satu per satu wajah muda yang memancarkan semangat, seolah mempertegas: pesantren dan negara sedang bersatu dalam irama yang sama.
Di sanalah, di tengah lingkungan religius yang sarat nilai kebangsaan, Kapolri meresmikan berdirinya Pondok Pesantren Al Inaaroh Al Hikam pesantren baru yang berdiri kokoh tiga lantai dengan 30 kamar santri, ruang belajar, dan aula terbuka. Sebuah simbol baru dalam sinergi antara Polri dan pesantren.
Peresmian dilakukan dengan penuh makna penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Kapolri, didampingi oleh KH Adib Rofi’uddin Izza, sesepuh karismatik Buntet Pesantren. Momen tersebut bukan hanya seremoni biasa, tapi wujud nyata dari komitmen bersama menjaga akhlak bangsa melalui lembaga pendidikan.
“Beliau datang bukan hanya meresmikan bangunan, tapi menguatkan tali silaturahmi, berdiskusi tentang masa depan bangsa, dan meminta doa untuk keselamatan negeri ini,” ujar KH Adib dengan mata yang berkaca, menandai makna spiritual di balik kehadiran sang jenderal.
Tak berhenti di peresmian, Kapolri juga menyusuri lorong-lorong pondok, menyapa para santri yang menyambutnya dengan antusias. Senyum mereka, yang sebagian masih polos dan lugu, seolah mewakili harapan baru: bahwa negara hadir, dan tak pernah jauh dari dunia pesantren.
“Pesantren adalah tempat lahirnya tokoh-tokoh bangsa. Di sinilah nilai keislaman dan kebhinekaan tumbuh berdampingan,” kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni. “Sinergi dengan ulama dan pesantren adalah langkah strategis untuk menjaga stabilitas sosial dan keutuhan NKRI.”
Pondok Pesantren Al Inaaroh Al Hikam sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Polri dan sektor perbankan, dalam hal ini Bank Mandiri, yang juga turut hadir melalui Direktur Utama Mandiri Darmawan Junaidi. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis nilai dan kebangsaan bisa tumbuh melalui kemitraan lintas sektor.
Dalam suasana hangat dan khidmat, para pejabat negara dan tokoh masyarakat duduk berdampingan dengan para kiai dan santri. Hadir pula Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Kapolda Jawa Barat, Danrem, Kapolres, serta jajaran TNI/Polri lainnya.
KH Adib menutup pertemuan dengan harapan yang meneduhkan, “Kita ingin lahirkan generasi muda yang berakhlak, cinta tanah air, dan menjadi pemimpin masa depan. Dan semua itu, bisa dimulai dari pesantren.”
Di tengah tantangan kebangsaan yang terus datang silih berganti, kunjungan ini seolah menjadi pengingat: bahwa kekuatan moral dan spiritual, bila dipelihara bersama kekuatan negara, adalah fondasi kokoh bagi Indonesia yang damai, sejahtera, dan utuh dalam keberagaman. (Andi/CN).