Sosialisasi 4 Pilar, Prof. Rokhmin Tekankan Pentingnya Menjaga Persatuan dan Gotong Royong

Anggota MPR-DPR RI, Prof. DR. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S., melakukan Sosialisasi 4 Pilar kepada sedikitnya 300 warga Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon.* (Foto : Andi/CN)
banner 120x600

KABUPATEN CIREBON, (CN),-
Anggota MPR-DPR RI, Prof. DR. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S., melakukan Sosialisasi 4 Pilar kepada sedikitnya 300 warga Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon.

Kegiatan yang berlangsung Jumat (7/3/2025), dihadiri Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag., Ketua DPRD, DR. Sophi Zulfia, S.H., M.H., dan mantan wakil bupati , H. Tasiya Soemadi al Gotas.

banner 325x300

Di hadapan 300 peserta sosialisasi, Prof. Rokhmin menyampaikan tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Bhineka Tunggal Ika.

“Kita tidak boleh lupakan 4 Pilar tersebut, karena merupakan kekuatan yang dimiliki bangsa dan rakyat Indonesia. Karena 4 Pilar, Indonesia terus terjaga menjadi bangsa dan negara besar di dunia. Kita merangkai kesatuan yang adil dan beradab dengan terus menjaga keberagaman serta hidup gotong royong,” jelas anggota legislatif dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Menurut Prof. Rokhmin, Pancasila menegaskan Indonesia bukan negara agama dan negara sekuler. Indonesia merupakan negara beragama seperti yang tertuang dalam sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ia menambahkan, Indonesia adalah negara yang beragam suku, agama, ras dan golongan. Keberagaman itu menjadi kekuatan dan keindahan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Karena itu, 4 Pilar terus disosialisasikan kepada rakyat Indonesia. Dalam 4 pilar itu terkandung tentang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

“Pilar merupakan induk, dasar, pokok dan penguat. Setiap pilar memiliki fungsi dan konteks yang berbeda. Keempat pilar itu harus dijadikan keyakinan bahwa inilah yang menjadi prinsip-prinsip moral ke-Indonesia-an yang menuntun capaian perikehidupan,” lanjut Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2001-2004 ini.

Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin juga menyampaikan tentang ketahanan pangan. Indonesia mempunyai potensi produksi pangan yang besar untuk swasembada.

“Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia karena menentukan kesehatan dan kecerdasan. Kekurangan pangan disuatu negara akan mewariskan generasi yang lemah, kurang cerdas dan tidak produktif. Sebagai negara bahari dan agraris tropis terbesar di dunia dengan lahan darat serta perairan yang subur, seharusnya Indonesia bukan hanya dapat berswasembada pangan tetapi juga menjadi pengekspor pangan ke seluruh dunia,” pungkasnya.

(Noli/CN)

banner 400x150

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *