Kota Cirebon, (CN),–
Ratusan siswa SMA Negeri 7 Kota Cirebon menggelar aksi protes terkait Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Mereka terancam gagal mendaftar karena sekolah belum menyelesaikan administrasi yang diperlukan untuk proses seleksi tersebut.
Aksi protes dilakukan oleh siswa kelas 12 bersama orang tua mereka dengan mendatangi sekolah untuk meminta kejelasan terkait nasib mereka. Para siswa kecewa karena batas akhir masa perpanjangan pendaftaran SNBP pada 2 Februari 2025 telah berlalu, namun sekolah belum menyelesaikan administrasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Menurut para siswa, mereka berharap bisa mengikuti jalur SNBP untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, tetapi kini harus mencari alternatif lain karena terkendala masalah administrasi sekolah.
Beri Penjelasan
Kepala SMAN 7 Kota Cirebon, Iman Setiawan, menegaskan bahwa SNBP bukan satu-satunya jalur masuk perguruan tinggi. Ia menyarankan agar siswa mempertimbangkan jalur lain seperti seleksi mandiri atau jalur lainnya yang masih tersedia.
“Siswa tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi melalui seleksi lainnya, tidak hanya melalui SNBP,” ujarnya.
Selain permasalahan SNBP, siswa juga menyoroti adanya berbagai pungutan di sekolah. Salah satu siswa, Kechi, mengungkapkan bahwa selain pembayaran SPP dan uang gedung, dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang seharusnya membantu siswa justru dipangkas.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait tudingan pungutan tersebut. Para siswa dan orang tua berharap ada solusi dari pihak sekolah dan pemerintah agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tanpa hambatan administrasi.
(Andifafa/CN)
