- NUSANTARA, (CN).-
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia memprogramkan revitalisasi perpustakaan masjid se-Nusantara pada 2025.Program tersebut mencakup berbagai hal, seperti pembaruan fasilitas fisik, pemenuhan dan pengembangan koleksi buku maupun digital, digitalisasi arsip, pelatihan bagi pengelola perpustakaan, hingga membangun jejaring kolaborasi dengan berbagai pihak.Menurut Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag), Farid Saenong, langkah itu bertujuan menjadikan perpustakaan masjid sebagai pusat literasi, edukasi dan dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Sangat penting jejaring kerja sama untuk mengembangkan perpustakaan masjid yang relevan dan menarik bagi pengunjung,” tandas Farid dalam kegiatan FGD Kepustakaan Islam di Jakarta, Kamis (5/12/2024), seperti dilansir situs resmi Kemenag.
Farid menyampaikan, pengalaman menunjukkan bahwa jaringan dan kolaborasi merupakan kunci pengembangan perpustakaan masjid.
Di Masjid Istiqlal misalnya, kerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Cina dan Irak menghasilkan fasilitas seperti American Space dan China Space, yang didanai langsung oleh pihak kedutaan.
Dia menyebut, inovasi seperti ini berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.
“Setelah fasilitas itu dibuka, pengunjung lebih tertarik datang. Ini membuktikan pentingnya menyediakan fasilitas yang menarik dan sesuai kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi mengungkapkan, revitalisasi ini bertujuan memperkuat fungsi masjid, baik sebagai Bait Allah (Rumah Allah), Bait at-Taklim (Rumah Pembelajaran), Bait al-Maal (Lembaga Keuangan), Bait at-Takmin (Rumah Perlindungan atau Jaminan), maupun Bait at-Tamwil (Rumah Pendanaan atau Pembiayaan).
“Perpustakaan masjid harus mampu merespons isu-isu kontemporer, seperti lingkungan dan energi terbarukan. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Deklarasi Istiqlal dengan menyediakan koleksi dan program perpustakaan yang relevan,” ungkap Zayadi.
Zayadi menekankan revitalisasi ini juga bertujuan menghidupkan tradisi akademik masyarakat muslim di sekitar masjid sekaligus memberi ruang inovasi dalam pengelolaan perpustakaan masjid.
Pihaknya ingin membangun gagasan baru yang dapat mengarahkan dan menginspirasi semua dimensi kehidupan, baik spiritual, sosial maupun intelektual.“Perpustakaan masjid harus menjadi pusat literasi yang relevan dengan kebutuhan modern sekaligus melestarikan nilai-nilai tradisional Islam,” tukasnya.
Hal senada disampaikan Kasubdit Kepustakaan Islam, Nur Rahmawati. Ia juga memastikan revitalisasi perpustakaan masjid akan memaksimalkan program-program Kepustakaan Islam yang telah berjalan selama ini.
Revitalisasi ini mencakup pembaruan fasilitas, pengembangan koleksi, pelatihan pengelola, dan integrasi teknologi modern agar perpustakaan masjid dapat memenuhi kebutuhan jemaah serta masyarakat di era kontemporer.
“Tujuannya adalah memperkuat fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan solusi atas tantangan global,” jelasnya.(Oke/CN)
Kemenag Akan Revitalisasi Perpustakaan Masjid


Rekomendasi untuk kamu

KOTA CIREBON, (CN).- Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Cirebon mengadakan pekan…

KABUPATEN CIREBON, (CN).- Anggota DPR RI, Prof. DR. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., menyemangati anak muda…
Kota Cirebon, (CN),– Seru banget! Ratusan siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon sukses bikin acara…

REMBANG, CN,– Nur Qoyyimah (27) pengantin putri asal Desa Gambiran, Kecamatan Pamotan, kabupaten Rembang, Jawa…