KARAWANG, (CN),-
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. Wihaji mengatakan, menikah bukan karena takut kehilangan kesempatan, tetapi karena kesiapan. Semua sudah ada waktunya yang diatur oleh Tuhan.
“Jadi pernikahan harus direncanakan dengan matang, tanpa dilandasi ketakutan,” kata Menteri Wihaji saat melakukan kunjungan kerja di Desa Mulyasari, Kec. Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (04/12/2024).
Menteri Wihaji menyampaikan hal itu karena kunjungan diawali dengan dialog bersama remaja di Balai Sawala Desa Mulyasari, Karawang.
Pada dialog tersebut, para remaja mengungkapkan berbagai keresahan, seperti tekanan sosial untuk menikah muda dan ketakutan mengonsumsi tablet tambah darah karena efek samping.
Menyinggung konsumsi tablet tambah darah, Wihaji menekankan pentingnya tablet tersebut untuk kesehatan remaja putri.
Wihaji menjelaskan, tablet tambah darah ini bukan tanpa sebab, melainkan hasil dari penelitian untuk memastikan masyarakat, terutama remaja putri, tetap sehat.
“Solusi utama dari berbagai permasalahan adalah perencanaan keluarga yang baik. Keluarga Berencana adalah kunci untuk membangun keluarga yang sehat dan masa depan yang cerah,” tandasnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah-rumah lansia untuk memberikan santunan, serta ke rumah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) untuk menyerahkan bantuan sosial.
Menteri Wihaji juga turut menghadiri kegiatan liwetan bersama tokoh agama dan masyarakat setempat, di mana diskusi hangat berlangsung membahas berbagai isu lokal dan solusi pembangunan keluarga yang berkelanjutan.
Kunjungan Menteri Wihaji turut dihadiri oleh Wakil Menteri BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Plt. Sekretaris Utama yang juga Deputi ADPIN, Inspektur Utama, serta Deputi-Deputi lainnya bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan undangan lainnya.
(Oke/CN)